KEKALUTAN HARI INI

Hari ini rasanya ada yang aneh.. Kalut sendiri, bingung sendiri.. Gak ada orang yang bisa dijadiin tempat cerita. Akhirnya, di kamar, sendirian, mencoba untuk diam sejenak dan menenangkan diri. Sambil dengerin musik, A thousand Years part 2, akhirnya semua beban-beban yang numpuk muncul ke permukaan. Dan mengingat semua itu, aku jadi nangis.

1. Kepikiran nilai-nilaiku, IP ku, IPK ku. Kapan aku bisa lulus? Dengan IPK berapa..
2. Bingung mikirin KKI. Nggak ada ide mau bikin laporan KKI dengan tema apa.
3. Laporan KP yang belum kujilid padahal besok harus dikumpulin. Kalo yang ini aku bener-bener ceroboh, teledor, gila!! Bisa-bisanya aku nggak tau kalo besok pengumpulan terakhir. Padahal belum minta tanda tangan bu Rani juga. Aku pikir cuma ngumpulin fotokopian berita acara aja, buat nilai. -___-
4. Membaca pengumuman dari pak Denny. Dengan tema TA yang udah nyantol dan sreg di hati, aku pun udah sreg dan memutuskan untuk memilih dosbing TA pak Denny. Tapi pengumuan beliau hari ini bikin aku gila. Beliau mau jadi dosbing, asal nilai praktikum prosman gak boleh D. Kalo D, harus perbaikan praktikum dulu semester depan. Dan kurasa aku yakin kalo nilaiku BURUK. Gilaaaaa!!!! Aku gak sanggup kalo harus ketemu ama praktikum itu lagi. Semester 8 pula. STRES!! Padahal dengan tema yang aku pengen, cuma pak Denny lah yang cocok. Please paaakkkkk...

Aku gak tau deh harus gimana lagi. Di awal aku bertekad untuk mengejar dan terus berlari. Tapi aku bener-bener lelah terus berlari. Aku lelah menjadi lengah. Aku lelah menjadi lemah. Aku lelah terus berusaha memantaskan diri untuk orang lain, tapi aku masih selalu merasa nggak pantas. Aku lelah berusaha membuat orang lain bahagia. Aku lelah seperti ini. Aku pengen berhenti berlari. Aku pengen maju dengan kecepatanku sendiri. Aku pengen berjalan dengan kondisi yang membuatku nyaman. Bukankah aku yang tau kemampuanku sendiri?

Aku pengen ada satu hari aja, menjadi hari yang tenang. Tanpa harus mengerjakan apapun. Tanpa harus dikejar, tanpa harus ada kewajiban berlari. Duduk di taman, menghirup udara dengan tenang, merasakan hangat matahari, menikmati hujan bahkan.

OH, SECRET ADMIRER..

OH, SECRET ADMIRER.. (*SING)

Lama banget nih udah gak nulis. Dan hari ini tiba-tiba pengen buat mengisi blog lagi.

Banyak hal terlewatkan sebelum berbulan-bulan gak nulis. Misalnya, perasaanku pada P. Hahaha.. Masih berkutat sama P juga. Well, he's still has a girlfriend. But i don't mind it. Yang aku pikirkan, toh aku cuma suka ke dia dan gak mengganggu. ya to? Cuma suka dari jauh, cuma liat punggungnya. Tapi, mungkin karena gak pernah mengharapkan apapun, sesuatu yang kecil terjadi bisa sangat membahagiakan.

Yep, i was very happy. Semua dimulai saat departemennya mengadakan sebuah seminar. Ya, karena udah lama banget gak liat dia dan pengen banget liat dia, akhirnya kuputuskan untuk ikut seminar itu. Tapi, karena udah H-1 dan gak tau harus pesen tiket kemana, akhirnya memberanikan diri buat sms dia dan tanya masih ada tiket atau gak. And unexpectedly, he replied my message, dengan jawaban yang sangat ramah dan sangat menyenangkan. Kemudian besoknya, datanglah aku ke seminar itu. But, you know what? Motivasiku ikut seminar bener-bener cuma karena pengen liat dia. Aku bahkan gak tau itu seminar tentang apa, dimana diadakannya, berapa HTM yang harus kubayar. I was really crazy. Tapi membahagiakan kok. Hahaha. Naahh, sorenya aku ada kegiatan desbin, acara departemenku. Nggak disangka, nggak dinyana, P sms akuuuu. Dia mengucapkan terima kasih karena udah dateng ke seminarnya dan bilang kalo ada acara departemenku, dia juga mau ikut. How kind he is. Tanpa buang-buang kesempatan, aku baleslah smsnya dan aku bilang departemenku lagi ada acara desbin. Dan setelah bales-balesan sms (hahahaha, sumpah aku bahagia banget waktu itu), dia memutuskan untuk ikut di acara desbin besoknya.

Besoknya, dia beneran datang. Hahaha. Setelah kejadian itu, aku dan dia jadi lebih akrab. Akrab bukan dekat. Yaa meski sepele, itu sesuatu yang nggak pernah kuharapkan bakal terjadi dan menurutku itu bener-bener lebih dari cukup. I'm still his secret admirer. Tapi, seenggaknya keadaan berubah lebih baik. Sebelumnya aku dan dia cuma saling tau, gak pernah ngobrol. Sekarang kami udah lumayan ngobrol kalo ketemu. Well, it's a great thing, i think.

As i said, i'm still his secret admirer and i will always.