CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages - Menu

Sabtu, 05 Januari 2013

TENTANG MEREKA - DEPARTEMENKU, KELUARGAKU

Tahun lalu, saat aku mulai bergabung di Departemen Sosial BEM FT 2011, aku merasa senang. Akhirnya ada juga kegiatan organisasi yang bisa kuikuti. Tapi, sejujurnya aku nggak merasa nyaman ada di sana. Bukan karena teman-teman satu departemen itu nggak baik, tapi karena aku merasa aku nggak "dirangkul". Aku yang sebagai staff baru, bener-bener baru belajar berorganisasi, merasa ditinggal, dilepas, nggak dikasih tau apapun. Dari semua member Depsos saat itu, paling deket sama Penji dan Daniel. Haha, meskipun itu nggak bisa dibilang deket juga sih.

Setahun setelahnya, ketika aku memutuskan untuk lanjut ke BEM FT 2012, aku udah bertekad, pokoknya aku harus deket sama semua staffku nanti. Mereka bakal jadi adek-adekku, akan kubantu, akan kurangkul. Aku mau mereka nyaman ada di sini. Beruntunglah, Juan, yang akhirnya jadi Kadep, tampaknya juga memikirkan hal yang sama. Saat dulu dia jadi Kadivku, aku nggak pernah lihat dia sekoplak dan segila ini. Jangankan lihat, ketemu aja jarang banget. Juan membuat kondisi selalu nyaman. Aku juga selalu berusaha seperti itu. Ditambah anak-anak yang menggila, jadilah Depsos kami seperti ini. Departemenku, keluargaku. Di sini, akan aku tuliskan, sedikit kenangan yang paling membekas di ingatanku, tentang mereka.

Juan: hmm, si bapak satu ini. Apa ya yang bisa aku bilang tentang dia. Selama satu tahun dia sudah melakukan banyak hal. Tipe bapak yang hampir nggak pernah marah-marah. Yah, mengimbangi aku yang selalu galak dan cerewet. Haha.Suasana rapat selalu dibuat santai. Penuh candaan dan ketawa ketiwi. Tapi selalu terkontrol dan sesuai tujuan. Yang paling menyenangkan adalah ketika dia cerita sesuatu padaku. Entah itu masalah tentang anak-anak, masalah ama pacarnya, minta pendapat tentang adeknya. Betapa aku merasa dipercaya dan aku sangat menghargai itu. Suatu malam, Juan pernah mengantarku pulang dari tembalang ke rumah. Di tengah jalan malah hujan turus deras sekali. Juan sih bawa jas hujan, tapi jas hujan single. Dia pasti berpikir, nggak mungkin untuk pake jas hujan sementara aku nggak pake. Setelah beberapa menit berteduh di Indomaret, kami melanjutkan perjalanan. Eh, kalibanteng banjir. Juan nekat. Sepatunya jadi basah dan kotor. Bajunya juga. Padahal sepatunya baru dan itu dari pacarnya. Kasihan Juan.Thanks Ju.

Agma: Kadiv kesma yang cantik, adekku yang cantik. Di awal kepengurusan tahun 2012, dia jadi adekku yang paling deket. Agma selalu jadi sosok kakak yang imut dan baik untuk setiap staff baru. Agma juga sosok yang pintar, dan tegas. Dia selalu punya target, pekerja keras, peraih mimpi. Pokoknya keren. Tahun ini dia juga sudah memutuskan untuk pake jilbab dan semua yang melihat setuju, dia jadi makin cantik.Tapi di akhir kepengurusan, aku agak jarang ketemu dia. Meskipun dia selalu pegang dan melaksanakan tanggung jawab di Depsos, tapi aku tau, di Kampus dia jauh lebih sibuk. Iya sih, tahun ini memang tahun puncaknya sibuk perkuliahan. Adek perempuan yang sangat kusayang.

Daniel: Haduuhh, beb-ku yang satu ini. Dulunya dia memang cassanova. Tapi sekarang, dia bener-bener jatuh hati sama seorang cewek. Seorang cewek yang 1 tahun lebih tua darinya. Awalnya, saat dia tunjukin foto cewek itu dari HP, aku nggak ngelihat kalo cewek itu cantik. Aku bahkan bilang, tumben. Hahaha. Tapi ternyata setelah ketemu, cantik kok. Imut. Yang paling penting, tinggi cewek ini sesuai dengan tinggi Daniel. Hahaha. Aku bisa lihat, Daniel sayang pake banget sama cewek ini. Meskipun mbaknya menentang, dia tetep jalan. Aku mah, cuma bisa kasih semangat terus ke dia. Selama dia bahagia to. Dan aku yakin, di memang bahagia banget. Dari dia aku tau, ternyata cowok juga bisa jatuh cinta sama cewek sedalam itu. Selama ini aku kira cuma cewek yang punya perasaan dalam. Haha

Yantri: Ibu bendahara. Cantik, pintar, seksi. :D Tapi kalo udah nagihin duit kas, beuh, galak man! Yantri selama setahun ini juga selalu sibuk. Ya, gimana nggak sibuk, mengejar TA. Aku yang seangkatan ama dia aja baru mau KKN, tapi dia udah KKN. Aku baru presentasi topik, dia udah seminar TA. Keren dah pokoknya. Gosip-gosip kemaren sih bilang kalo dia mau ngejar wisuda Januari. Aku doain ya Bu, semoga lancar semuanya. Amin.

Adji: Hahaha. Kalo inget adek yang satu ini, ngakak sumpah. Gimana ya, si Adji ini orangnya unik. Cara dia ngomong juga unik. Ala komedian banget pokoknya. Kalo lagi cerita sesuatu, ekspresif banget. Sampe-sampe gestur tangannya waktu itu, parah gila, bikin yang dengerin plus ngeliat dia lagi cerita ngakak sampai sakit perut. Hal lucu terakhir yang kuingat adalah, saat kemaren pulang dari Jepara. Bisa-bisanya dia ketinggalan bis, saat turun di pom bensin buat ke toilet. Untung aja aku nyadar kalo dia ilang. Coba kalo nggak, entah gimana nasibnya. Awalnya sih kasihan. Eh, tapi waktu dia ketemu dan udah balik bis lagi, dia cerita kalo dia berasa nggak sadar. Tiba-tiba waktu keluar toilet bisnya udah ilang. Dia juga bilang, kalo dia rada ngelamun di kamar mandi. Dan emang bener-bener bejo, aku langsung sadar kalo dia ketinggalan. Coba kalo nggak, padahal dia nggak ngantongin dompet pula, gimana nasibnya. Hahaha

BERSYUKUR SAAT SAKIT

Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah SWT pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya. Tulisan pendek ini membuktikan bahwa sakit itu harus disyukuri karena itu adalah bukti kasih sayang Allah pada kita. Allah mengutus 4 malaikat untuk selalu menjaga kita dalam sakit.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”

Ujaran Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :

“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”

Allah memerintahkan :
1. Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
2. Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya
3. Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
4. Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.

Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat, dan cahaya di wajah sang hamba.

Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”

Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”

Subhanallaah … subhanallaah … !!

Rabu, 02 Januari 2013

SUPERCAMP

woohooo.. pengalaman pertama..
outbond masuk2 hutan, susur sungai, naik turun gunung.. menggila..
supercamp, proker terakhir BEM FT 2012, proker naungan departemen PSDM. Awalnya sih gak ada niat dan rencana buat ikut, tapi paginya pak Kadep kirim sms, menanyakan aku ikut ato nggak. Di smsnya, dia bilang, sayang banget kalo nggak ikut, ini proker terakhir BEM loo.. akhirnya, tergoda juga untuk ikut..

Berangkatlah aku menuju tembalang, ke PKM tercinta. Sampai di sana sudah ada Juan, kemudian datang Daniel, Penji dan teman-teman BEM yang lain. Kami akhirnya merencanakan untuk berangkat setelah solat Ashar. Eh, sesuai dengan prasangka yang ada datanglah hujan. Tapi, karena takut kemaleman, kami memutuskan untuk tetap jalan meski hujan. Nah, sayangnya aku nggak bawa jas hujan. Kuhubungilah salah seorang staff yang nggak bisa ikut datang, ada jas hujan ato nggak. Alhamdulillah ada.. :D Kemudian dengan baik hati, Penji dan Daniel mau ngambilin jas hujan itu. Tapi, datanglah satu masalah lagi. Aku lupa bawa sandal. Sedangkan kalo berangkat dengan bersepatu, sambil hujan-hujanan pula, bisa basah kuyup sepatuku. Tercetuslah ide dari Bani, "Mending nyeker aja". Jadi, berangkatlah kami, aku, dibonceng Juan, dengan kaki tanpa alas. Setelah melewati jalanan yang meliuk-liuk, naik dan turun, kami hampir sampai. Juan dan aku tertinggal cukup jauh di belakang. Padahal Juan lah yang masih lumayan ingat jalan menuju tempat campingnya. Saat merasa udah deket belokan gang, Juan mulai ngelambatin motor. Tapi, rombongan di depan, yang dipimpin oleh Litbangku, Bani, semakin melaju aja. Ternyata bener, setelah tanya ke seorang Ibu yang lagi jaga counter pulsanya, belokan gang menuju area camping udah kelewatan. Berhentilah aku dan Juan di depan counter pulsa itu. Terus aku mulai tuh, nelponin anak-anak di rombongan depan. Berkali-kali sms dan telepon, nggak ada respon sama sekali. Akhirnya Penji telepon. Aku bilanglah, kalo mereka kebablasen. Tapi, rombongan sana juga yakin kalo jalan yang mereka tempuh bener. Hahahaha. kejadian ini bikin aku dan Juan ngakak terus. Akhirnya, diputuskan kita ambil jalan masing-masing dan langsung ketemu di tempat tujuan. Juan bilang, "Awas aja sampe kita nyampe duluan, trus ternyata mereka nyasar dan minta jemput. Aku nggak mau!" Hahaha.

Akhirnya, setelah melanjutkan perjalanan selama kira-kira 10 menit, aku dan Juan sampai di area camping. Selang 15 menit, rombongan depan yang tadi sempat kebablasan pun sampai. Ternyata mereka lewat jalan lain yang memutar lewat bawah. Dan di sanalah aku, Nglimut, tempat Supercamp diadakan.. Dengan berbekal jumper biru dan jaket BEM yang tebal, badan nggak merasa dingin sama sekali. hahaha.. Saat kami sampai di sana, hari udah gelap. Udah masuk waktu solat maghrib. Tenda kami ada cukup jauh di atas. Jalanan yang harus dilewati berbatu, dan aku nggak pakai alas kaki. Sakit banget rasanya. Tapi, dengan unyu-unyu nya, Penji menawarkan sandal bagian kirinya untuk aku pakai. Hahaha. so sweet banget ya. :D
Di antara Juan, Daniel, Penji, cuma Penji yang berbaik hati. Huwwaaaa. Akhirnya, setelah cuci kaki, aku bisa pakai sepatuku. Sementara teman-teman lain solat, aku ke tenda untuk istirahat. Tapi, karena nggak ada orang, akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan aja. Lalu aku ketemu sama salah satu staffku yang juga jadi panitia acara ini, Rista.

Ngobrol-ngobrol sama Rista di Aula, nggak berasa, jadi laper juga. Jadi, aku kembali ke tenda buat ambil makan. Nggak nyangka, ternyata Penji dan Daniel udah asik-asiknya makan berduaan tanpa ajak-ajak. Dasar! Kemudian, datanglah Juan, Bani dan anak-anak lain. Kami pun ikutan makan. Selesai makan sambil diselingi obrolan ngalor-ngidul, acara dimulai kembali. Saat itu sedang dilakukan diskusi mengenai kaderisasi HMJ masing-masing peserta yang dipimpin oleh Rizal. Setelah diskusi selesai, dilanjutkan dengan perkenalan departemen-departemen BEM. Perkenalan Depsos, yang paling kreatif dong. Haha. Karena kami satu-satunya departemen yang muterin video. Keren kaaann.. Selesai perkenalan, agenda selanjutnya adalah api unggun. Haha. Tapi, bukan Depsos kalo nggak usil dan nyeleneh sendiri. Kita malah makan jagung bakar berlima. Awalnya penjual jagung bakarnya udah mau pulang. Tapi, karena kita datang dan mau beli, bapak dan ibu penjualnya bersedia bongkar-bongkar lagi. Daniel dan Penji bahkan sampe tambah jagung bakar. :D

Selesai makan jagung bakar, kami balik ke tenda. Makan camilan, main gitar, nyanyi-nyanyi. Tepatnya sih, Juan yang gitar, aku yang nyanyi. Daniel dan Penji udah mapan tidur. Daniel bahkan bilang, "tidur sambil di nyanyiin mama papa." Gila! Sekitar jam 12 malam, aku dan Juan mulai capek nyanyi-nyanyi nggak jelas, akhirnya tidur. Ternyata, hawa di sana makin dingin aja. Sampe aku nggak bisa tidur dengan nyenyak. Padahal udah pake kaos kaki dobel, jaket dobel. Parah. Nggak bayangin Daniel dan Penji yang tidur hanya pake kaos biasa plus jaket BEM, tanpa kaos kaki pula. Apalagi Juan yang harus tidur di aula terbuka beralaskan MMT, berselimutkan MMT. Ckckck.. Kasian pokoknya..

Paginya, kami senam. Lalu ini nih acara intinya. Outbond, susur sungaaaiii.. Awalnya rute menanjak. Naik, naik, naik, naiiiikkkk terus. Hhhh.. Sampe capek dan bertanya-tanya sendiri. Ada ya, sungai di atas gini? Ternyata Subhanallah, indah man. Hahaha.. Beneran ada sungainya, plus air terjun. Menyejukkan jiwa raga pokoknya. Lalu anak-anak Depsos lanjut deh menuju pos kami. Pos Dua. Di tengah-tengah sungai. Asik banget pokoknya. Di pos ini, kami kasih games buat peserta yaitu mengangkat botol dengan menggunakan sedotan. Banyak yang gagal, cuma 1 kelompok yang berhasil. Kami hadiahin big cola separo dalam botol yang dibawa Hanif, dan Adji saat menyusul kami tadi pagi.

Di sela-sela games kelompok, aku jadi orang yang sering banget jadi sasaran dikerjain. Semua gara-gara si Bani. Semalam, aku sempet ngintipin dia yang lagi ngetik sms mesra entah untuk siapa. Dan, hahaha, karena ada bahan buat lucu-lucuan, aku ceritain lah ke anak-anak yang lain. Semua orang yang denger langsung ketawa dan ngecengin Bani. Nah, kayanya dia mau balas dendam nih. Jadilah aku dikerjain terus sama dia. Bani, yang ada di Pos Satu, selalu ngasih tugas buat peserta-peserta yang lewat untuk melakukan sesuatu yang aneh-aneh. Ada yang ngasih ranting lah, ada yang nembak aku lah, terus ada yang mutusin aku juga. Gilaa!!! Ditembak ama sapa, diputusin ama sapa.

Setelah semua kelompok lewat dan memainkan games kami, kami langsung ikut menyusuri sungai buat kembali ke perkemahan. Karena jalan lewat sungai cukup berbahaya, kami mencoba untuk lewat darat. saat itu, aku dan Rista ada di depan barisan dan sudah mau mulai jalan ketika tiba-tiba Daniel teriak, "Ya Tuhanku! Awas mbak!" Dengan tongkat panjang yang dia bawa, Daniel langsung memukul dan menekan sesuatu. Setelah dilihat, astaghfirullah, ada kelabang yang gede banget. Itu adalah kelabang paling gede, paling cantik, dan paling menakutkan yang pernah aku lihat. Paling gede karena panjangnya hampir sekitar 30 cm, dengan lebar dua jempol tangan cowok dijadikan satu. Paling cantik karena kelabang itu punya warna tubuh yang sangat indah yaitu biru muda yang terang seperti nyala api. Paling menakutkan karena Daniel bilang, "Bayangin mbak, kalo binatang itu keinjek, pasti dia bakal refleks gigit sesuatu yang nyakitin dia. Dan siapa yang bakal tau apa yang terjadi kalo kita kegigit."

Dengan adanya satu kelabang, aku dan rista langsung meminta supaya kami lewat jalur sungai aja. Akhirnya kami lewat sungai. Melompati bebatuan yang besar dan kokoh, bebatuan kecil, bebatuan yang besar dan licin, sampai jalan melalui sungai dengan kedalaman hampir sedada. Beruntung lah Depsos kali ini cuma terdiri dari 2 perempuan, dan beruntung lah ada 5 laki-laki. Terus aja kami berjalan, naik, turun, basah, kering. Bahkan ada satu rute darat yang hampir bikin aku menyerah. Kami harus turun ke tanah bawah, yang jaraknya entah berapa puluh kilometer. Yang jelas, kami nggak mungkin lompat karena terlalu tinggi. Kami nggak mungkin turun biasa karena posisinya yang tegak lurus 90derajat. Nggak ada pilihan lain selain maju. Cara yang harus kami lakukan untuk maju adalah dengan menuruninya menggunakan gaya ala panjat tebing. Hadeeehh, panjat tebing aja aku nggak pernah. Mana "tebing" ini terdiri atas bebatuan dan tanah yang licin bukan main. Salah pijakan, jatuhlah aku. Akhirnya, dengan "dukungan" yang diberikan oleh teman-teman Depsosku itu, turunlah aku. Butuh waktu lama, plus gemetaran, plus kaku sendiri di tengah "tebing", plus teriakan-teriakan ketakutan sendiri. Akhirnya, alhamdulillah, aku napak tanah lagi, napak bumi. Hhh.. Legaaa.. Setelah itu perjalanan jadi lebih mudah. Masih sungai dan bebatuan yang sama, hutan yang sama. Tapi dengan rintangan yang lebih mudah.

Kemudian, pada jam makan siang, sampailah kami di kawasan perkemahan. Capek, baju basah, kedinginan, laper. Karena nggak bawa baju ganti, akhirnya cuma cuci tangan dan kaki, lalu kami makan dengan lahap. Selesai makan, kami pulang. Saat berangkat, kami melewati rute yang lebih dekat dengan tembalang, yaitu lewat banyumanik. Tapi, kali ini waktu pulang, dengan unyu-unyunya, teman-teman cowok bersedia untuk pulang menggunakan jalur yang lebih jauh, yaitu jalur yang lewat arah rumahku. Hanya demi langsung mengantarku sampai rumah. Huuwwaa, terharunya aku.

Lewat supercamp ini, aku bisa menemukan sisi-sisi cowok yang keren sekali dari sahabat-sahabat cowok di Depsos. Hahahaha. Selain itu, supercamp ini juga menjadi pengalaman baru, pertama, dan sangat menyenangkan. Kereeeeennnn..

(#tapi kayanya aku nggak mau lagi deh..)


BUATMU, PEN..

Ada perasaan aneh yang datang..
Wuusshh.. seperti angin..
aku nggak tau ini perasaan apa, tapi inilah yang kurasakan.

aku kehilangan.
Ada seorang sahabat, yang sejak lama tak terlalu kusadari keberadaannya
Aku bercanda dengannya, ya. Aku usil-usilan dengannya, juga ya. Aku cerita dengannya, ya.
Tapi aku nggak pernah sepenuhnya sadar kalau dia ada..

Lalu, sejak hari itu semuanya berubah. Sejak sebuah acara camp yang aku ikutin. Ada dia, dan beberapa teman-teman yang lain. Rintangan outbond disana cukup sulit buatku. Nggak cuma sulit sih, tapi menakutkan.
Tapi kala itu, dia sangat melindungi. Menggandeng tanganku dengan genggaman yang seolah berkata bahwa aku aman bersamanya.

Ada saat-saat kami harus melewati area-area yang sangat kutakuti. Sangat takut untuk terus maju. Padahal aku juga nggak punya pilihan untuk mundur dan kembali. Lalu dia bilang, "Mbak aman sama aku. Mbak tapak dimana aku tapak. Nggak akan jatuh. Aku pegangin"

Dan setelah hari itu, aku baru sadar. Waktu yang aku punya untuk bisa bertemu dengannya makin sedikit. Kesempatan yang aku punya makin sedikit. Dan aku merasa kehilangan. Baru teringat semua yang pernah dia lakukan untukku. Dia, satu-satunya sahabat yang rela untuk aku usilin setiap ketemu. Aku jambakin. Aku bully. Dia, satu-satunya sahabat yang selalu siap sedia menolongku. Mengantar pulang malam-malam. Bukan berarti sahabat-sahabat lain nggak pernah menolongku. Mereka juga sangat baik terhadapku. Tapi dia beda. Pertolongannya seakan selalu ada saat aku butuh, bukan hanya saat aku minta.

Lalu aku ingat. Ada satu kesempatan lagi. Kesempatan terakhir, mungkin, pikirku. Perpisahan organisasi, di pantai utara Jawa. Sekali itu aku berjanji pada diriku sendiri. Aku mau berada di dekatnya. Bercanda lagi, usil-usilan lagi. Memanfaatkan waktu yang sedikit.
Tapi.. dia malah sibuk sendiri. Dengan HP-nya. Maklumlah, baru aja dia dapat pacar. Dan hari itu, aku juga berkesempatan untuk ketemu pacarnya. Cewek yang lucu, imut, manis. Aku seneng dia dapat pacar yang tampaknya baik. Tapi tetep, kesibukannya sendiri itu bikin aku kesel.

Sebenernya, aku dirasa-rasa lagi, agak sedikit jealous sih. Entah, aku merasa seperti itu untuk alasan apa. Mungkin, selama ini aku selalu merasa dia selalu ada buatku. Nggak seperti dua sahabat cowokku yang lain. Mereka berdua udah punya pacar sejak kami dekat. Jadi, ya aku sudah terbiasa. Tapi dengan yang ini, hmmm.. Sejak kami dekat dan bersahabat, dia belum punya pacar. Jadi, saat kami ketemu, ya waktunya banyak buatku. Dari ngobrol damai sampai pukul-pukulan. Sekarang beda. Dia punya pacar yang harus sering di sms. Well, aku ngerti kenapa dia gitu, tapi aku tetap merasa jealous. Jadi, aku nggak ngerti sama diriku sendiri.

Yah, mungkin ini hanya sebuah perasaan, ketika aku akan jarang bertemu dengan sahabatku yang satu ini. Sedih, bahkan aku sampai menangis.

Begitulah bersahabat dengannya. Rasanya nyaman, sampai aku akan menangis hanya dengan membayangkan dia pergi.

Tapi, bumi tetap berputar. Hidup tetap berjalan. Nggak ada yang tau kemana takdir membawa kami. Tapi, satu hal yang pasti. Perasaan nyaman ini akan ku kristalkan. Aku letakkan di sudut hati paling aman. Sehingga, ketika kau datang lagi sahabat, aku akan langsung mengenalimu bahkan jika fisikmu berubah. Karena rasa nyaman ini selalu muncul saat aku di dekatmu.

B.A.P

B.A.P