CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages - Menu

Rabu, 02 Januari 2013

BUATMU, PEN..

Ada perasaan aneh yang datang..
Wuusshh.. seperti angin..
aku nggak tau ini perasaan apa, tapi inilah yang kurasakan.

aku kehilangan.
Ada seorang sahabat, yang sejak lama tak terlalu kusadari keberadaannya
Aku bercanda dengannya, ya. Aku usil-usilan dengannya, juga ya. Aku cerita dengannya, ya.
Tapi aku nggak pernah sepenuhnya sadar kalau dia ada..

Lalu, sejak hari itu semuanya berubah. Sejak sebuah acara camp yang aku ikutin. Ada dia, dan beberapa teman-teman yang lain. Rintangan outbond disana cukup sulit buatku. Nggak cuma sulit sih, tapi menakutkan.
Tapi kala itu, dia sangat melindungi. Menggandeng tanganku dengan genggaman yang seolah berkata bahwa aku aman bersamanya.

Ada saat-saat kami harus melewati area-area yang sangat kutakuti. Sangat takut untuk terus maju. Padahal aku juga nggak punya pilihan untuk mundur dan kembali. Lalu dia bilang, "Mbak aman sama aku. Mbak tapak dimana aku tapak. Nggak akan jatuh. Aku pegangin"

Dan setelah hari itu, aku baru sadar. Waktu yang aku punya untuk bisa bertemu dengannya makin sedikit. Kesempatan yang aku punya makin sedikit. Dan aku merasa kehilangan. Baru teringat semua yang pernah dia lakukan untukku. Dia, satu-satunya sahabat yang rela untuk aku usilin setiap ketemu. Aku jambakin. Aku bully. Dia, satu-satunya sahabat yang selalu siap sedia menolongku. Mengantar pulang malam-malam. Bukan berarti sahabat-sahabat lain nggak pernah menolongku. Mereka juga sangat baik terhadapku. Tapi dia beda. Pertolongannya seakan selalu ada saat aku butuh, bukan hanya saat aku minta.

Lalu aku ingat. Ada satu kesempatan lagi. Kesempatan terakhir, mungkin, pikirku. Perpisahan organisasi, di pantai utara Jawa. Sekali itu aku berjanji pada diriku sendiri. Aku mau berada di dekatnya. Bercanda lagi, usil-usilan lagi. Memanfaatkan waktu yang sedikit.
Tapi.. dia malah sibuk sendiri. Dengan HP-nya. Maklumlah, baru aja dia dapat pacar. Dan hari itu, aku juga berkesempatan untuk ketemu pacarnya. Cewek yang lucu, imut, manis. Aku seneng dia dapat pacar yang tampaknya baik. Tapi tetep, kesibukannya sendiri itu bikin aku kesel.

Sebenernya, aku dirasa-rasa lagi, agak sedikit jealous sih. Entah, aku merasa seperti itu untuk alasan apa. Mungkin, selama ini aku selalu merasa dia selalu ada buatku. Nggak seperti dua sahabat cowokku yang lain. Mereka berdua udah punya pacar sejak kami dekat. Jadi, ya aku sudah terbiasa. Tapi dengan yang ini, hmmm.. Sejak kami dekat dan bersahabat, dia belum punya pacar. Jadi, saat kami ketemu, ya waktunya banyak buatku. Dari ngobrol damai sampai pukul-pukulan. Sekarang beda. Dia punya pacar yang harus sering di sms. Well, aku ngerti kenapa dia gitu, tapi aku tetap merasa jealous. Jadi, aku nggak ngerti sama diriku sendiri.

Yah, mungkin ini hanya sebuah perasaan, ketika aku akan jarang bertemu dengan sahabatku yang satu ini. Sedih, bahkan aku sampai menangis.

Begitulah bersahabat dengannya. Rasanya nyaman, sampai aku akan menangis hanya dengan membayangkan dia pergi.

Tapi, bumi tetap berputar. Hidup tetap berjalan. Nggak ada yang tau kemana takdir membawa kami. Tapi, satu hal yang pasti. Perasaan nyaman ini akan ku kristalkan. Aku letakkan di sudut hati paling aman. Sehingga, ketika kau datang lagi sahabat, aku akan langsung mengenalimu bahkan jika fisikmu berubah. Karena rasa nyaman ini selalu muncul saat aku di dekatmu.

0 komentar:

Posting Komentar

B.A.P

B.A.P