CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Pages - Menu

Rabu, 02 Januari 2013

SUPERCAMP

woohooo.. pengalaman pertama..
outbond masuk2 hutan, susur sungai, naik turun gunung.. menggila..
supercamp, proker terakhir BEM FT 2012, proker naungan departemen PSDM. Awalnya sih gak ada niat dan rencana buat ikut, tapi paginya pak Kadep kirim sms, menanyakan aku ikut ato nggak. Di smsnya, dia bilang, sayang banget kalo nggak ikut, ini proker terakhir BEM loo.. akhirnya, tergoda juga untuk ikut..

Berangkatlah aku menuju tembalang, ke PKM tercinta. Sampai di sana sudah ada Juan, kemudian datang Daniel, Penji dan teman-teman BEM yang lain. Kami akhirnya merencanakan untuk berangkat setelah solat Ashar. Eh, sesuai dengan prasangka yang ada datanglah hujan. Tapi, karena takut kemaleman, kami memutuskan untuk tetap jalan meski hujan. Nah, sayangnya aku nggak bawa jas hujan. Kuhubungilah salah seorang staff yang nggak bisa ikut datang, ada jas hujan ato nggak. Alhamdulillah ada.. :D Kemudian dengan baik hati, Penji dan Daniel mau ngambilin jas hujan itu. Tapi, datanglah satu masalah lagi. Aku lupa bawa sandal. Sedangkan kalo berangkat dengan bersepatu, sambil hujan-hujanan pula, bisa basah kuyup sepatuku. Tercetuslah ide dari Bani, "Mending nyeker aja". Jadi, berangkatlah kami, aku, dibonceng Juan, dengan kaki tanpa alas. Setelah melewati jalanan yang meliuk-liuk, naik dan turun, kami hampir sampai. Juan dan aku tertinggal cukup jauh di belakang. Padahal Juan lah yang masih lumayan ingat jalan menuju tempat campingnya. Saat merasa udah deket belokan gang, Juan mulai ngelambatin motor. Tapi, rombongan di depan, yang dipimpin oleh Litbangku, Bani, semakin melaju aja. Ternyata bener, setelah tanya ke seorang Ibu yang lagi jaga counter pulsanya, belokan gang menuju area camping udah kelewatan. Berhentilah aku dan Juan di depan counter pulsa itu. Terus aku mulai tuh, nelponin anak-anak di rombongan depan. Berkali-kali sms dan telepon, nggak ada respon sama sekali. Akhirnya Penji telepon. Aku bilanglah, kalo mereka kebablasen. Tapi, rombongan sana juga yakin kalo jalan yang mereka tempuh bener. Hahahaha. kejadian ini bikin aku dan Juan ngakak terus. Akhirnya, diputuskan kita ambil jalan masing-masing dan langsung ketemu di tempat tujuan. Juan bilang, "Awas aja sampe kita nyampe duluan, trus ternyata mereka nyasar dan minta jemput. Aku nggak mau!" Hahaha.

Akhirnya, setelah melanjutkan perjalanan selama kira-kira 10 menit, aku dan Juan sampai di area camping. Selang 15 menit, rombongan depan yang tadi sempat kebablasan pun sampai. Ternyata mereka lewat jalan lain yang memutar lewat bawah. Dan di sanalah aku, Nglimut, tempat Supercamp diadakan.. Dengan berbekal jumper biru dan jaket BEM yang tebal, badan nggak merasa dingin sama sekali. hahaha.. Saat kami sampai di sana, hari udah gelap. Udah masuk waktu solat maghrib. Tenda kami ada cukup jauh di atas. Jalanan yang harus dilewati berbatu, dan aku nggak pakai alas kaki. Sakit banget rasanya. Tapi, dengan unyu-unyu nya, Penji menawarkan sandal bagian kirinya untuk aku pakai. Hahaha. so sweet banget ya. :D
Di antara Juan, Daniel, Penji, cuma Penji yang berbaik hati. Huwwaaaa. Akhirnya, setelah cuci kaki, aku bisa pakai sepatuku. Sementara teman-teman lain solat, aku ke tenda untuk istirahat. Tapi, karena nggak ada orang, akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan aja. Lalu aku ketemu sama salah satu staffku yang juga jadi panitia acara ini, Rista.

Ngobrol-ngobrol sama Rista di Aula, nggak berasa, jadi laper juga. Jadi, aku kembali ke tenda buat ambil makan. Nggak nyangka, ternyata Penji dan Daniel udah asik-asiknya makan berduaan tanpa ajak-ajak. Dasar! Kemudian, datanglah Juan, Bani dan anak-anak lain. Kami pun ikutan makan. Selesai makan sambil diselingi obrolan ngalor-ngidul, acara dimulai kembali. Saat itu sedang dilakukan diskusi mengenai kaderisasi HMJ masing-masing peserta yang dipimpin oleh Rizal. Setelah diskusi selesai, dilanjutkan dengan perkenalan departemen-departemen BEM. Perkenalan Depsos, yang paling kreatif dong. Haha. Karena kami satu-satunya departemen yang muterin video. Keren kaaann.. Selesai perkenalan, agenda selanjutnya adalah api unggun. Haha. Tapi, bukan Depsos kalo nggak usil dan nyeleneh sendiri. Kita malah makan jagung bakar berlima. Awalnya penjual jagung bakarnya udah mau pulang. Tapi, karena kita datang dan mau beli, bapak dan ibu penjualnya bersedia bongkar-bongkar lagi. Daniel dan Penji bahkan sampe tambah jagung bakar. :D

Selesai makan jagung bakar, kami balik ke tenda. Makan camilan, main gitar, nyanyi-nyanyi. Tepatnya sih, Juan yang gitar, aku yang nyanyi. Daniel dan Penji udah mapan tidur. Daniel bahkan bilang, "tidur sambil di nyanyiin mama papa." Gila! Sekitar jam 12 malam, aku dan Juan mulai capek nyanyi-nyanyi nggak jelas, akhirnya tidur. Ternyata, hawa di sana makin dingin aja. Sampe aku nggak bisa tidur dengan nyenyak. Padahal udah pake kaos kaki dobel, jaket dobel. Parah. Nggak bayangin Daniel dan Penji yang tidur hanya pake kaos biasa plus jaket BEM, tanpa kaos kaki pula. Apalagi Juan yang harus tidur di aula terbuka beralaskan MMT, berselimutkan MMT. Ckckck.. Kasian pokoknya..

Paginya, kami senam. Lalu ini nih acara intinya. Outbond, susur sungaaaiii.. Awalnya rute menanjak. Naik, naik, naik, naiiiikkkk terus. Hhhh.. Sampe capek dan bertanya-tanya sendiri. Ada ya, sungai di atas gini? Ternyata Subhanallah, indah man. Hahaha.. Beneran ada sungainya, plus air terjun. Menyejukkan jiwa raga pokoknya. Lalu anak-anak Depsos lanjut deh menuju pos kami. Pos Dua. Di tengah-tengah sungai. Asik banget pokoknya. Di pos ini, kami kasih games buat peserta yaitu mengangkat botol dengan menggunakan sedotan. Banyak yang gagal, cuma 1 kelompok yang berhasil. Kami hadiahin big cola separo dalam botol yang dibawa Hanif, dan Adji saat menyusul kami tadi pagi.

Di sela-sela games kelompok, aku jadi orang yang sering banget jadi sasaran dikerjain. Semua gara-gara si Bani. Semalam, aku sempet ngintipin dia yang lagi ngetik sms mesra entah untuk siapa. Dan, hahaha, karena ada bahan buat lucu-lucuan, aku ceritain lah ke anak-anak yang lain. Semua orang yang denger langsung ketawa dan ngecengin Bani. Nah, kayanya dia mau balas dendam nih. Jadilah aku dikerjain terus sama dia. Bani, yang ada di Pos Satu, selalu ngasih tugas buat peserta-peserta yang lewat untuk melakukan sesuatu yang aneh-aneh. Ada yang ngasih ranting lah, ada yang nembak aku lah, terus ada yang mutusin aku juga. Gilaa!!! Ditembak ama sapa, diputusin ama sapa.

Setelah semua kelompok lewat dan memainkan games kami, kami langsung ikut menyusuri sungai buat kembali ke perkemahan. Karena jalan lewat sungai cukup berbahaya, kami mencoba untuk lewat darat. saat itu, aku dan Rista ada di depan barisan dan sudah mau mulai jalan ketika tiba-tiba Daniel teriak, "Ya Tuhanku! Awas mbak!" Dengan tongkat panjang yang dia bawa, Daniel langsung memukul dan menekan sesuatu. Setelah dilihat, astaghfirullah, ada kelabang yang gede banget. Itu adalah kelabang paling gede, paling cantik, dan paling menakutkan yang pernah aku lihat. Paling gede karena panjangnya hampir sekitar 30 cm, dengan lebar dua jempol tangan cowok dijadikan satu. Paling cantik karena kelabang itu punya warna tubuh yang sangat indah yaitu biru muda yang terang seperti nyala api. Paling menakutkan karena Daniel bilang, "Bayangin mbak, kalo binatang itu keinjek, pasti dia bakal refleks gigit sesuatu yang nyakitin dia. Dan siapa yang bakal tau apa yang terjadi kalo kita kegigit."

Dengan adanya satu kelabang, aku dan rista langsung meminta supaya kami lewat jalur sungai aja. Akhirnya kami lewat sungai. Melompati bebatuan yang besar dan kokoh, bebatuan kecil, bebatuan yang besar dan licin, sampai jalan melalui sungai dengan kedalaman hampir sedada. Beruntung lah Depsos kali ini cuma terdiri dari 2 perempuan, dan beruntung lah ada 5 laki-laki. Terus aja kami berjalan, naik, turun, basah, kering. Bahkan ada satu rute darat yang hampir bikin aku menyerah. Kami harus turun ke tanah bawah, yang jaraknya entah berapa puluh kilometer. Yang jelas, kami nggak mungkin lompat karena terlalu tinggi. Kami nggak mungkin turun biasa karena posisinya yang tegak lurus 90derajat. Nggak ada pilihan lain selain maju. Cara yang harus kami lakukan untuk maju adalah dengan menuruninya menggunakan gaya ala panjat tebing. Hadeeehh, panjat tebing aja aku nggak pernah. Mana "tebing" ini terdiri atas bebatuan dan tanah yang licin bukan main. Salah pijakan, jatuhlah aku. Akhirnya, dengan "dukungan" yang diberikan oleh teman-teman Depsosku itu, turunlah aku. Butuh waktu lama, plus gemetaran, plus kaku sendiri di tengah "tebing", plus teriakan-teriakan ketakutan sendiri. Akhirnya, alhamdulillah, aku napak tanah lagi, napak bumi. Hhh.. Legaaa.. Setelah itu perjalanan jadi lebih mudah. Masih sungai dan bebatuan yang sama, hutan yang sama. Tapi dengan rintangan yang lebih mudah.

Kemudian, pada jam makan siang, sampailah kami di kawasan perkemahan. Capek, baju basah, kedinginan, laper. Karena nggak bawa baju ganti, akhirnya cuma cuci tangan dan kaki, lalu kami makan dengan lahap. Selesai makan, kami pulang. Saat berangkat, kami melewati rute yang lebih dekat dengan tembalang, yaitu lewat banyumanik. Tapi, kali ini waktu pulang, dengan unyu-unyunya, teman-teman cowok bersedia untuk pulang menggunakan jalur yang lebih jauh, yaitu jalur yang lewat arah rumahku. Hanya demi langsung mengantarku sampai rumah. Huuwwaa, terharunya aku.

Lewat supercamp ini, aku bisa menemukan sisi-sisi cowok yang keren sekali dari sahabat-sahabat cowok di Depsos. Hahahaha. Selain itu, supercamp ini juga menjadi pengalaman baru, pertama, dan sangat menyenangkan. Kereeeeennnn..

(#tapi kayanya aku nggak mau lagi deh..)


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kak saya andria dari supercamp 2015 mau tanya tentang data sc angkatan 2012, apakah kakak punya datanya? Terima kasih

Unknown mengatakan...

Kak saya andria dari supercamp 2015 mau tanya tentang data sc angkatan 2012, apakah kakak punya datanya? Terima kasih

Posting Komentar

B.A.P

B.A.P