Annyeong yeorobun!!
Inilah chapter 2 dari FF yang aku bikin. Di chapter 2 ini, aku harus minta maaf untuk Himchan oppa (Oppa, jinjja mianhae..). Karena alur cerita sesuai imajinasi tampaknya terlalu panjang, juga karena kritik dan saran dari FF writer sunbae (anin-mawa), diputuskan untuk menghapus karakter Himchan. Jadi, aku langsung memunculkan karakter Yongnam di sini. Beginilah jadinya. Semoga reader tetep suka yaa.. Enjoy..
-Choi Jangmi POV-
Inilah chapter 2 dari FF yang aku bikin. Di chapter 2 ini, aku harus minta maaf untuk Himchan oppa (Oppa, jinjja mianhae..). Karena alur cerita sesuai imajinasi tampaknya terlalu panjang, juga karena kritik dan saran dari FF writer sunbae (anin-mawa), diputuskan untuk menghapus karakter Himchan. Jadi, aku langsung memunculkan karakter Yongnam di sini. Beginilah jadinya. Semoga reader tetep suka yaa.. Enjoy..
-Choi Jangmi POV-
Hari ini, seperti biasa, aku berkunjung ke rumah singgah.
Semua kegiatan berjalan seperti biasa. Sore itu aku sedang menonton TV, ketika
keenam orang adikku tiba-tiba mendatangiku dengan wajah yang mencurigakan.
”Wae? Kenapa kalian melihatku seperti itu?”
“Eonni, minggu depan hari ulang tahunmu kan? Apa kau sudah
punya rencana?” tanya Yoona.
“Hahaha. Wae? Waeniriya? Seperti biasanya, eonni akan
menghabiskan hari ulang tahunku di sini.”
“Eonni, kurasa sekarang kau harus lebih banyak memikirkan
dirimu sendiri. Dan semua itu dimulai dari ini.” jawab Jiho sambil mengeluarkan
selembar amplop putih besar.
“Eo? Ige mwoya?”
“Saengil seonmul!! Terimalah eonni.” Yoona dan keempat adikku
yang lebih kecil menjawab bersamaan.
“Mwo? Seonmul? Jangnaniya? Ulangtahunku kan masih minggu
depan. Simpan saja untuk minggu depan.”
“Eonni, buka saja dulu. Ada dua kejutan untukmu.” paksa Yoona.
Akhirnya kuterima amplop putih itu. Di dalamnya terdapat satu lipatan surat dan
selembar kertas persegi panjang berwarna biru muda. Kertas biru muda ini yang
pertama kali menarik perhatianku. Tak berapa lama, kusadari juga kertas apa
ini.
“Ya! Tiket fanmeeting B.A.P? Ige mwoya? Kalian dapat darimana?
Kalian beli?”
“Ne. Kau suka eonni? Kami tahu kau sangat menyukai B.A.P,
makanya kami membelikanmu ini.” jawab Eunhee dengan semangat.
“Awalnya kami ingin membelikan tiket konser. Tapi ternyata
harganya jauh lebih mahal daripada tiket ini. Mianhaeyo nuna.” jawab Eunbok.
“Mwo? Kenapa harus minta maaf? Gomawo. Neomu gomawo. Kalian benar-benar manis. Kamdongidda.”
“Kertas yang satu lagi eonni. Cepat lihat.” ucap Sunji sambil
menarik-narik tanganku.
“Arasseo.” Saat kubuka, ternyata lipatan kertas itu adalah
sebuah surat dengan logo UNICEF di sisi kiri atasnya. Setelah selesai kubaca,
isinya benar-benar di luar dugaanku.
“Daebak! Jinjja daebak! Kalian terpilih jadi dua besar! Waaaa,
chukkae. Kalian benar-benar hebat.” ucapku bersemangat.
“Gomawo nuna. Ini semua kan berkat kau juga. Seperti yang
tercantum di surat itu, minggu depan tepat di hari ulang tahunmu, kami harus
pergi ke Jeju-do. Jadi, nikmati hari ulang tahunmu sambil menonton B.A.P ya.”
-.-
-Choi Jangmi POV-
Ah, mendung. Kumohon,
jangan hujan sekarang!
Aku menatap langit dari dalam taksi menuju sebuah hall di daerah selatan Seoul. Pagi tadi
aku baru saja mengantarkan adik-adik angkatku ke bandara. Mereka terpilih
menjadi 2 besar dari lomba yang telah mereka ikuti. Liburan ke Jeju-do adalah
salah satu hadiahnya. Tapi tampaknya, liburan ini juga akan dijadikan semacam
MT. Jadi, aku sebagai wali tidak disarankan untuk ikut agar dapat melatih
kemandirian mereka.
Sore ini, B.A.P akan mengadakan fanmeeting dan di sinilah aku. Langit yang mendung tidak membuat
para fans jadi patah semangat. Buktinya fans yang datang tetap sangat banyak
hingga pintu depan hall jadi penuh
sesak. Aku juga tak kalah bersemangat. Aku membawa lighstick bunny, yang menjadi official
lightstick B.A.P.
Selama dua jam acara fanmeeting,
B.A.P menyanyikan 3 lagu. Selain itu mereka juga melakukan interaksi dengan fans melalui games. Dari 2 sesi games sebelumnya, aku sama sekali tidak
terpilih. Mungkin hari ini bukan hari keberuntunganku. Tapi, kemudian pada sesi
games terakhir, terjadilah keajaiban itu.
“Jja, yeorobun, saat ini kami sudah menyiapkan beberapa
gulungan kertas. Sekarang Yongguk hyung akan mengambil satu gulungan. Hyung!”
ucap Daehyun sambil memanggil Yongguk.
Setelahnya, Yongguk membuka gulungan kemudian membaca tulisan
yang ada pada gulungan kertas tersebut. “Happy birthday”
“Happy birthday? JJamkanman, permainan apa yang bisa kita
mainkan dengan Happy Birthday?” tanya Jongup. Mereka hanya saling pandang. Hahaha, lucu sekali ekspresi wajah mereka.
Sepertinya mereka tidak tahu harus melakukan apa.
“Ah.. Bagaimana kalau begini saja. Karena games ini juga akan jadi games
penutup, bagaimana kalau sedikit kita ubah? Bagaimana kalau kita menyanyi untuk
fans di sini yang sedang berulang tahun hari ini?” ujar Himchan.
Mwo? Naneunde. Oneul na saengiliya.
Kyaaaa!! Aku benar-benar kaget dan senang sampai-sampai aku tidak sadar
bahwa B.A.P sedang memanggil seorang fans yang mengacungkan tangan. Akibatnya,
aku sama sekali tidak mengacungkan tangan dan akhirnya fans lainlah yang
terpilih.
Andwae… Padahal sedikit
lagi aku bisa dekat dengan mereka. Aku benar-benar tidak beruntung. Jajeungna!
umpatku dalam hati.
“Chogiyo. Gwenchanayo? Apa kau sedang tidak enak badan?”
“Ne? Ah, aniyo. Aku baik-baik saja kok. Waeyo?” tanyaku balik.
Siapa laki-laki ini? Sejak kapan dia
memperhatikanku? Jangan-jangan dia orang jahat. Aku benar-benar kaget
karena dengan tiba-tiba, lelaki di sebelahku tiba-tiba bertanya seperti itu.
“Keuraeyo? Baiklah kalau kau baik-baik saja. Hanya saja
wajahmu tampak seperti kau sedang sakit. Kau juga memukul-mukul pahamu sejak
tadi. Jadi kukira kau sakit.”
Hah? Babo. Diriku
benar-benar memalukan. Pasti aku memukul-mukulkan tanganku karena terbawa
perasaan kesal tadi. “Anieyo. Aku baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu
khawatir.” ucapku sambil sedikit membungkukkan badan.
“Ah, apa kau sedang berulang tahun hari ini?”
“Ne?? Bagaimana kau bisa tahu?” Siapa orang ini? Benar-benar menakutkan. Tapi, saat aku sedang
sibuk mencurigainya, tiba-tiba saja ia sudah berteriak ke arah panggung.
“Chesunghamnida!! Temanku juga berulang tahun hari ini!
Bolehkah dia ikut maju?”
“Teman? Chogiyo, apa yang sedang kau lakukan?” bisikku. Akibat
teriakannya, semua mata tertuju ke arah kami. Saat itu B.A.P sudah hampir mulai
menyanyi.
“Keuromyo. Silahkan maju!” ucap Yongguk. Aku benar-benar kaget
dan tidak menyangka. Saking kagetnya, aku sampai terdiam dan bingung harus
melakukan apa.
“Ayo cepat maju. Mereka sudah menunggumu.” ucapnya sambil
tersenyum. Aneh. Rasa-rasanya aku pernah
lihat wajah itu. Tapi dimana ya. Rasanya familiar sekali.
-.-
-Bang Yongguk POV-
Choi Jangmi. Benar dia,
ternyata benar dia. Jadi hari ini hari ulang tahunnya. Kebetulan yang
menyenangkan. Tapi, yang tadi berteriak kan Yongnam. Apa mereka saling kenal?
“Annyeonghaseyo. Ireumeun mwohaeyo?” tanya Himchan.
“Annyeonghaseyo. Choi Jangmi imnida.” jawabnya sambil
tersenyum. Senyumnya benar-benar manis.
“Choi Jangmi ssi. Ah, bukankah kita sudah pernah bertemu
sebelumnya di acara UNICEF beberapa waktu yang lalu?” tanyaku.
“Ne. Ternyata kau masih ingat.” jawabnya. Tentu saja aku ingat.
“Apa yang berteriak tadi itu temanmu? Dia tampak bersemangat
sekali.” tanyaku lagi.
“Ne? Ahh, ne ne. Dia memang temanku. Hahaha.” Jadi mereka memang saling kenal. Berarti
harusnya dia tahu kalau Yongnam kembaranku. Aneh. Sudahlah, bukankah malah
bagus. Aku akan meminta nomornya pada Yongnam.
-.-
-Bang Yongnam POV-
Akhirnya acara ini selesai juga. Aku langsung turun dan
berjalan menuju ruang belakang. Teriakan para fans benar-benar masih bergema di
telingaku. Aish, jinjja! Suara yang
memekakkan. Bagaimana bisa mereka tahan dengan semua ini, ucapku dalam
hati.
“Brother! Apa yang kau lakukan di sana?” Itu dia, suara yang sangat kukenal seperti suaraku sendiri.
“Yongguk-ah!” teriakku sambil berjalan menuju Yongguk.
“Mwohaneungoya? Melamun lagi? Sudahlah, cepat cari yeochin
saja. Jangan hanya mengurus UNICEF dan musik rockmu.” ucap Yongguk.
“Apaan kau ini. Kau juga kan sama. Kita sama-sama peduli pada
anak-anak itu, kau juga selalu sibuk dengan B.A.P mu. Kau yang seharusnya cari
yeochin. Agensimu kan juga tidak keberatan, asal tidak dipublikasi. Iya kan?”
“Hahaha. Dasar kau! Mendengar ucapanmu, aku jadi teringat lagi
kalau kita ini kembar.”
“Dan benar-benar melelahkan menjadi kembaranmu. Bahkan setelah
aku memasang tweet seperti itu saja, fansmu masih terus memperhatikanku“
“Mianhae. Privacy mu
jadi terganggu.”
“Sudahlah, bukan salahmu juga. Oiya, malam ini aku akan pergi
ke Jeju-do, sayang kau tidak bisa ikut.”
“Aah, acara itu. Bagaimana lagi, kami harus mempersiapkan
konser. Ini konser pertama, jadi semua orang benar-benar sibuk. Oiya, ada hal
yang ingin kutanyakan. Yeoja yang tadi itu, kau kenal?”
“Yeoja? Yeoja yang mana?”
“Itu, yang tadi kau bantu untuk maju. Saat kau berteriak itu. Dia
temanmu?”
“Hahaha. Ani. Dia duduk di sebelahku dan kebetulan saja aku
tadi membantunya. Memangnya kenapa?”
“Aniya. Keunyang.. Ah, sudahlah.”
“Neo, isanghae. Ya sudah, aku harus segera ke bandara.”
“Eo, keurae. Hati-hati.” Aneh.
Bukankah tadi yeoja itu bilang mereka teman.
-.-
-Choi Jangmi POV-
Neon
nal kkaeugo utge hae
teukbyeolhae neon jom
dareun geol
Acara fanmeeting
sudah selesai. Semua fans langsung pulang ketika mengetahui mobil member B.A.P
pun sudah meninggalkan gedung. Sesuai dugaan, mendung tadi siang membuat sore ini
basah karena hujan. Hujan yang sangat deras. Karena tidak membawa payung,
akhirnya aku tidak bisa ke halte untuk pulang naik bis. Terpaksa harus memesan
taksi lagi dan selama menunggu taksi, sudah entah berapa kali kuulangi
mendengar lagu Happy Birthday milik B.A.P.
Lagu yang indah. Cuaca
yang indah. Hahaha. Ah, hari ini memang hari yang sangat membahagiakan. Bahkan
sampai sekarang, rasanya masih bisa mendengar suara Bang Yongguk, ucapku
dalam hati.
“Bahagia sekali. Karena yang tadi? Bukankah seharusnya kau
berterima kasih padaku?”
“Eh? Kau kan namja yang tadi.” Tanpa kusadari namja ini sudah
duduk di sampingku.
-.-
-Bang Yongnam POV-
Jam tanganku masih menunjukkan pukul 6 sore, sedangkan
pesawatku baru akan berangkat pukul 9. Sebenarnya aku ke sini bukan hanya untuk
menonton acara fanmeeting ini. Tapi
juga sekalian ingin mengajak Yongguk untuk makan malam bersama. Tapi, tampaknya
dia sangat sibuk akhir-akhir ini. Bisa kupahami, B.A.P akan mengadakan konser
solo mereka yang pertama. Akhirnya kuurungkan mengajak Yongguk makan malam,
agar ia tidak semakin merasa bersalah.
Masih 3 jam lagi. Dari
sini ke bandara hanya butuh waktu 1 jam. Sudahlah, aku menunggu di sini saja.
Lagipula hujannya deras sekali. Kuputuskan untuk menunggu di bagian depan
gedung ketika aku melihat yeoja itu. Eo,
dia kan yeoja yang tadi. Sepertinya dia juga sedang menunggu hujan.
“Chogiyo. Apa kau tidak bawa payung? Aku bisa memberimu
tumpangan." Tidak ada jawaban. Apa
dia tidak dengar? Padahal aku sudah berdiri tepat di belakangnya. Masa tidak
dengar
“Chogiyo.” Kucoba sekali lagi, tapi tetap
tidak ada respon. Akhirnya kuberanikan diri untuk duduk di sampingnya. Ya ampun, ternyata dia sedang memakai
earphone. Pantas saja tidak dengar, aku sudah duduk di sampingnya saja dia
tidak sadar. Hahaha. Lucu sekali. Tanpa kusadari aku jadi tersenyum sendiri
memperhatikan yeoja ini.
“Kau tampak bahagia sekali. Karena yang tadi? Bukankah
seharusnya kau berterima kasih padaku?” tanyaku dengan suara sedikit lebih
keras.
“Eh? Kau kan namja yang tadi.”
“Kenalkan, nae ireumeun Bang Yongnam imnida.”
“Ah, Choi Jangmi imnida.” Apa-apaan
namja ini. Tiba-tiba mengajak berkenalan. Tapi, tunggu. Dia bilang siapa
namanya tadi?
“Bang Yongnam? Jangan bilang kau saudara kembar Bang Yongguk.
Pantas..”
“Hahaha. Memang iya. Pantas apa?”
“Saat tadi melihatmu rasanya seperti sudah pernah bertemu
sebelumnya. Ternyata kau kembaran Bang Yongguk, jadi pantas saja wajahmu mirip
dengannya.”
“Keuronga.. Harusnya wajahnya yang mirip denganku. Aku yang
dilahirkan lebih dulu.”
“Hah? Bukankah sama saja? Ah, ya. Kau tadi sudah membantuku.
kalau kau tidak berteriak, pasti aku tidak akan bisa maju ke depan.
Kamsahamnida.”
“Cuma terima kasih? Idolmu menyanyi untukmu bukankah itu
hadiah yang indah di hari ulang tahunmu? Kau harus mentraktir aku makan lain
kali.”
“Hahaha. Baiklah. Aku sedang menunggu taksi. Kalau kau mau aku
bisa mentraktirmu sekarang. Kebetulan sedari tadi siang aku juga belum makan.”
“Anieyo. Aku tidak bisa. Aku harus pergi ke Jeju-do malam ini.
Tapi kau harus tetap mentraktirku. Aku akan menyimpan nomormu, jadi setelah aku
kembali dari Jeju-do, kau akan kuhubungi. Bagaimana?”
“Ckckck. Bukankah kalau kau tidak bisa, seharusnya aku tidak
perlu mentraktirmu lagi. Baiklah, baiklah. Ini nomorku.” Yeoja itu pun
menyebutkan nomor HP nya yang langsung kumasukkan dalam kontak HP ku.
“Ah, taksiku datang. Maaf, aku harus pulang duluan. Aku tidak
ingin pulang terlalu malam. Mmm, apa kau butuh tumpangan taksi?”
“Hahaha. Bagaimana bisa semudah itu kau memberi nomor HP pada
orang yang baru kau kenal lalu menawarkan tumpangan taksi? Berhati-hatilah pada
orang asing. Kamsahamnida. Aku bawa mobil sendiri.”
“Ah, baiklah. Kalau begitu, aku pulang duluan.”
Yeoja itu, entah terlalu
baik atau terlalu polos. Tentu saja aku harus menolak tawaran makan malammu
hari ini. Kalau kuterima, aku jadi tidak punya alasan lagi untuk bertemu
denganmu.
-.-
-Author POV-
Di dalam mobil, Bang Yongguk tidak bisa berhenti memikirkan
kejadian saat fanmeeting tadi sore.
Yongguk sama sekali tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan Jangmi. Sepanjang
perjalanan, ia hanya tersenyum mengingat wajah merah Choi Jangmi tadi. Ia sama
sekali tidak memperhatikan Daehyun yang sedang berlatih di dalam mobil, sampai
Daehyun menyanyikan satu lagu milik mereka. Crash. Ya ampun, ada apa denganku? Bahkan sekarang aku jadi ingin ikut
bernyanyi, ucap Yongguk dalam hati.
Maldo
andwae jeongmal wanbyeokhae
Sumi
gappa igeon banchigingeol
Neoui
nun geu ip geu modeunge
Naui maemeul da heundeuro
noheungeol
Di mobil yang berbeda, Bang Yongnam juga
memikirkan hal yang sama. Perasaan apa
ini? Kenapa hanya karena bertemu seorang yeoja, jantungku jadi berdegup tak
karuan? Aarrghh, ucap Yongnam dalam hati.
3 komentar:
baguuusss...kaya janjimu himchan sama aku aja yak? :p
eniwei tau ga sih, tokoh di FF mu ini kamu banget deh. jadilah sepanjang baca yg aku bayangin kamu fi.haha
yg posting diatas ini ndak mawa -__-" yaaaa himchan sama daehyun itu milikkuuu
hahahahha
oke, serius... #sookk atuh
tiket fanmeet sm konser biasa itu lebih mahal tiket fanmeet sakjane.. tapi gpp sih fi..
lanjutkan !!! :D
ooohhh.. iya to? masa tiket konser lebih mahal? ternyataaa.. di luar penalaranku.. hahaha..
maacih yaa, kritik sarannya sunbaenimdeul.. jangan bosen..
Posting Komentar